Di masa saya masih kanak-kanak, baju batik masih merupakan busana formal dengan momen pemakaian yang terbatas semacam hajatan, kondangan, dll. Namun kini, batik semakin populer dan menjadi busana yang lumrah dikenakan pada berbagai even.
Bahkan tren batik pun mulai merambah dunia flanel yang membuat saya tergoda untuk 'mencicipi'. Kebetulan ada momen di mana saya berkesempatan bekreasi dengan flanel batik, so saya pun capcus untuk segera mengolahnya.
Bulan ini, saya mengadakan penelitian skripsi di salah satu SMA Islam di Solo. Kelas yang saya observasi terdiri dari 22 anak: 13 perempuan dan 9 laki-laki. Alhamdulillah, baik guru maupun siswa di sini semuanya friendly. Saya berencana membuatkan kenang-kenangan untuk anak-anak berupa flashdisk cover dari flanel batik sebagai ucapan terima kasih atass ke-welcome-an mereka selama saya mengadakan penelitian.
Mengingat waktu saya harus saya bagi, dan penelitian tetap harus dinomorsatukan, maka desain yang saya buat simpel saja--anak perempuan dan laki-laki berseragam batik. Cukup berupa potongan flanel batik persegi panjang yang berfungsi sebagai badan/ baju seragam, dan kepala tentu saja, dengan konsep persis seperti rumah kunci.
Hasilnya kurang memuaskan bagi saya, ternyata untuk model anak laki-laki hasil akhirnya terasa 'kosong'.
Ingin menambahkan flanel sebagai bagian badan tapi waktu sudah mepet. Ya sudahlah, ini jadi bahan introspeksi bagi saya di masa mendatang.
Karena tergesa-gesa, bagian wajah anak laki-laki pun lupa tidak saya tambahkan telinga...><...
Bagian wajah dari model anak perempuan saya jahit dan saya sisipi dakron, sedangkan kerudungnya hanya saya lem. Untuk anak laki-laki (yang tanpa sadar terdiskriminasi) bagian wajah dan rambut hanya saya lem (karena terburu dikejar deadline,TT,).
Untuk tali, saya menggunakan pita satin ukuran lebar 1/4, masing-masing sepanjang 30 cm.
Saya harap kenang-kenangan ini cukup berkesan dan bermanfaat untuk anak-anak.
Dan sebagai catatan penting saya tekankan pada diri sendiri "BERKREASILAH DENGAN HATI, BUKAN DENGAN NAFSU (TERBURU-BURU)"
Monggo dicoba, ^^
Bahkan tren batik pun mulai merambah dunia flanel yang membuat saya tergoda untuk 'mencicipi'. Kebetulan ada momen di mana saya berkesempatan bekreasi dengan flanel batik, so saya pun capcus untuk segera mengolahnya.
Bulan ini, saya mengadakan penelitian skripsi di salah satu SMA Islam di Solo. Kelas yang saya observasi terdiri dari 22 anak: 13 perempuan dan 9 laki-laki. Alhamdulillah, baik guru maupun siswa di sini semuanya friendly. Saya berencana membuatkan kenang-kenangan untuk anak-anak berupa flashdisk cover dari flanel batik sebagai ucapan terima kasih atass ke-welcome-an mereka selama saya mengadakan penelitian.
Mengingat waktu saya harus saya bagi, dan penelitian tetap harus dinomorsatukan, maka desain yang saya buat simpel saja--anak perempuan dan laki-laki berseragam batik. Cukup berupa potongan flanel batik persegi panjang yang berfungsi sebagai badan/ baju seragam, dan kepala tentu saja, dengan konsep persis seperti rumah kunci.
Hasilnya kurang memuaskan bagi saya, ternyata untuk model anak laki-laki hasil akhirnya terasa 'kosong'.
Ingin menambahkan flanel sebagai bagian badan tapi waktu sudah mepet. Ya sudahlah, ini jadi bahan introspeksi bagi saya di masa mendatang.
Karena tergesa-gesa, bagian wajah anak laki-laki pun lupa tidak saya tambahkan telinga...><...
Bagian wajah dari model anak perempuan saya jahit dan saya sisipi dakron, sedangkan kerudungnya hanya saya lem. Untuk anak laki-laki (yang tanpa sadar terdiskriminasi) bagian wajah dan rambut hanya saya lem (karena terburu dikejar deadline,TT,).Untuk tali, saya menggunakan pita satin ukuran lebar 1/4, masing-masing sepanjang 30 cm.
Saya harap kenang-kenangan ini cukup berkesan dan bermanfaat untuk anak-anak.
Dan sebagai catatan penting saya tekankan pada diri sendiri "BERKREASILAH DENGAN HATI, BUKAN DENGAN NAFSU (TERBURU-BURU)"
Monggo dicoba, ^^
0 komentar:
Posting Komentar