Selasa, 09 Juni 2015

DISIPLIN, bukan DISeLIPIN

Sudah Juni saja yaa... masuk pertiga awal bulan pula.
Alhamdulilláh, 'alaa kulli haal... Masih Alláh Karuniakan usia untuk menghisab diri, dan berbenah.
Bicara masalah waktu, slalu membuat saya ingat dengan masalah kedisiplinan. Salah satu sikap hidup yang harusnya identik dengan seorang muslim: sholat di awal waktu, tertib adab, menuntut ilmu agama, dll. Bisa dibilang, disiplin itu adalah life style seorang muslim.
Meski demikian, disiplin bukanlah anugerah gratisan. Melainkan sebuah habbit yang lahir karena paksaan untuk pembiasaan. Dan itulah yang hilang dari fase awal hidup saya. Karena masa remaja saya adalah masa 'semua semau gue', jadilah disiplin itu sesuatu yang belum ada dalam diri ini sekarang. Padahal peran istri& ibu sangat membutuhkan habbit ini. Tapi its okay, saya sudah belajar memaafkan diri di masa lalu dan mengejar ketertinggalan saya sekarang. Itu yang penting, ☺

Bulan kemarin, saya sedang kembali berjibaku menyelesaikan tugas akhir agar bisa mendaftar wisuda sebelum dedek lahir. Imbasnya, pendampingan belajar Pendekar kurang terukur sehingga beberapa target belum tercapai. Jeleknya, target yang belum tercapai adalah target diniyyah...
Hafalan sambil jalan-jalan pagi urung terlaksana karena saya belum mengatur ulang jadwal pagi saya. Beberapa tugas rumah memang harus selesai sebelum shubuh jika saya beragenda mengajak Huhu jalan-jalan ba'da shubuh. Sedangkan hafalan sebelum tidur juga tidak terlaksana karena seringkali saya sudah lowbat ketika menemani Huhu tidur. Tak jarang, saya berulangkali jatuh tertidur padahal Huhu masih semangat berorasi... hehe...
Sementara ini, kemajuan yang sudah diraih Huhu adalah:
1. Hafal doa mau tidur (alhamdulillaah...♥♥)
2. Sering menggumamkan potongan surah alWaqi'ah& Nuh yang sering dia lihat dari video hape, meski lafadznya benar-benar kabur& sering dikira nyanyian...(yang penting Allah Maha Tahu, Nak...hiks)
3. Bisa mengancingkan kancing ukuran besar
4. Bisa mengenal bangun persegi& lingkaran
5. Mengenal& membedakan warna merah& hijau
6. Menggunakan gunting meski belum terampil.

Pengenalan angka juga belum bisa saya lakukan, karena terlewat perencanaannya. Sepertinya saya juga harus mencari cara agar tidak rancu antara menghitung (menyebut nama angka)& membilang (menyebut nilai suatu benda dengan angka). Karena Huhu sudah mulai bisa mengoperasikan jari-jarinya hingga membilang angka tiga.

Yaah, itu dulu progress reportnya. Saya benar-benar punya PR besar untuk mengatur jadwal& disiplin menetapinya, mengingat bahwa sebentar lagi Ramadhan (dan target amalan menggoda untuk ditunaikan) sedangkan dedek yang kami cintai pun hampir hadir. Smoga Allah Memudahkan, dan Memberkahi, dan Meridhoi... Aamiin

Disiplin itu butuh perjuangan, bukan sekedar motivasi yang diselipin kala ingat...☺






Pojok kanan bawah adalah 'lampu lalu lintas Huhu', hasil belajarnya menggambar persegi& lingkaran



Baru seneng2nya bisa menggunting, buku kerja-nya jadi korban. Belum mau diarahkan 'ini boleh digunting, itu tidak boleh', hehe

posted from Bloggeroid